Rabu, 25 Juni 2008

Menggambar Jalan

mau tahu kertas pertama yang digunting2 KembarCerdasKu? ternyata kertas HVS yang sudah berisi gambar yang beberapa waktu sebelumnya ditunjukin ke mami. mami bangga banget karena itu pertama kali KembarCerdasKu mengeksplorasi kemampuan menggambarnya. sayangnya tanpa sepengetahuan mami kertas itu digunting2nya sendiri.

KembarCerdasKu mempresentasikan gambar itu sebagai jalan raya beserta "penghuninya". berupa 2 buah garis lurus sejajar dan garis putus2 ditengahnya. dilengkapi gambar orang berupa lingkaran sebagai kepala, plus mulut, hidung dan 2 mata berupa garis dan titik2. itu gambar kepala orangnya adek. kalau gambar kepalan orangnya kakak lebih sederhana lagi. tak jelas mana mulut hidung kepala. tapi keduanya memiliki kesamaan dalam penempatan leher yang langsung kebawah jadi kaki dan tangan yang menempel di kepala. lurus kearah samping kanan dan kiri. masing2 ujungnya tergambar lingkaran kasar bergelombang yang dikatakan sebagai jari. mami kira itu rambut dikuncir 2. tapi ternyata tangan plus jarinya.


"orangnya mau terbang", kata kakak.
"trus rambutnya mana?", tanya mami.
"orangnya itu kepalanya gundul", katanya. tapi belakangan kakak suka memberikan aksen pita diatas kepala ketika menggambar orang. lucu sekali. orangnya juga bukan hanya 1. ada beberapa yang dipresentasikan sebagai ibunya, bapaknya dan anaknya. tapi yang kecil, yang dibilang anaknya, letaknya diseberang jalan. ketika ditanya, jawabnya "anaknya itu gak berani nyebrang, jadi ilang". hmm.. ada2 saja ya.

selain itu ada lagi gambar mobil dan motor yang bentuknya lebih mirip rambut kriting. tapi KembarCerdasKu keukeuh sebut itu mobil.
"kan aku itu belum bisa buatnya. gak papa kok", jawab kakak-adek.

ada lagi gambar matahari berupa lingkaran dengan garis2 yang mengelilingi lingkaran sebagai sinarnya. "kan siang2 jadi ada mataharinya". tapi ada juga gambar awan lengkap dengan rintik hujannya. trus ada rumput. tikus. sapi. gunung. rumah sakit. dll. semua tak jelas bentuknya.

meskipun hanya berupa gambar sederhana yang mungkin anak2 seusianya sudah mampu menggambar lebih bagus dari itu, tapi mami tetap takjub dan bangga. apalagi mendengar KembarCerdasKu mempresentasikan gambarnya dan mempertahankannya ketika mami kritik "kok begitu.." diatas segalanya, kemampuan KembarCerdasKu mempertahankan dan mempertanggungjawabkan apa yang dibuatnya jauh lebih penting bagi mami. tak peduli rupa dan bentuk gambarnya.